Senin, 29 Februari 2016

MENGISI SIARAN di RRI Palembang

Siswa-siswi RA Perwanida 2 Palembang, mengisi Acara Siaran Taman Kanak-Kanak di Studio RRI Palembang yang dilaksanakan pada tanggal 16/12/2015.

Ruang studio menjadi ceria ketika para siswa mulai memasuki ruangan siaran dan mereka terlihat antusias mengisi acara. Saat harus menunggu di lobby RRI Palembang tidak membuat para siswa bosan, mereka tetap memancarkan keceriaan dan kegembiraan.

Tidak hanya siswa, para guru pendamping pun ikut mengisi acara siaran, dan semakin menambah keceriaan acara tersebut.

Siswa selama ini mengenal radio hanya suaranya saja. Bagaimana repotnya menyiapkan acara, suara dan kerja penyiar di studio menjadi pelajaran bagi anak-anak sehingga memahami  proses penyiaran di RRI Palembang.

SEJARAH RAUDHATUL ATHFAL

Kementrian Agama
Lembaga yang menaungi Raudhatul Athfal
Raudhatul Athfal berasal dari kata Raudhah yang berarti taman dan athfal yang berarti anak-anak. Secara bahasa Raudhatul athfal berarti taman kanak-kanak. Muhammadiyah cenderung menggunakan kata “Bustanul Athfal” untuk lembaga yang bermakna sama dengan Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal merupakan salah satu lembaga pendidikan pra sekolah.

Pendahuluan

Perubahan struktur masyarakat telah menjadikan orang tua tidak dapat lagi mendidik anaknya untuk segala jenis kebutuhan keterampilan dalam hidup. Bahkan sebagian orang tua disebabkan melaksanakan tugas-tugas kemasyara-katannya harus menitipkan anaknya di lembaga-lembaga pendidikan, bahkan sejak anak berusia dini.

Berbagai riset-riset otak menunjukkan bahwa masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan otak anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. 

Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun. Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. 

Kamis, 25 Februari 2016

MODEL PEMBELAJARAN RAUDHATUL ATHFAL

Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi : konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/procedure, metode, alat /sumber belajar, dan teknik evaluasi.


Penyusunan model pembelajaran di Raudhatul Athfal (RA) didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester, Rencana kegiatan mingguan (RKM), dan Rencana kegiatan harian (RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan Rencana kegiatan harian.

Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan kegiatan pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-langkah yang relative sama dalam sehari, yaitu : kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir atau penutup.

METODE PEMBELAJARAN RAUDHATUL ATHFAL


Raudhatul Athfal (disingkat RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal, dibawah pengelolaan Kementrian Agama.

Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-kanak (TK) termasuk jenis Pendidikan anak usia dini yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pembinaan Raudhatul Athfal (RA) dilakukan oleh Kementerian Agama dibawah direktorat Pendidikan Madrasah. Raudhatul Athfal setingkat dengan Taman kanak-kanak yang dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selasa, 23 Februari 2016

PERINGATAN HUT RI KE 70

“17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita….” itulah sepenggal lirik lagu yang biasa kita dengarkan mendekati 17 Agustus 1945, tidak hanya lagu saja yang sering kita dengarkan namun begitu banyak pul lomba yang sering diadakan pada moment tersebut.

Peringatan HUT Kemerdekaan RI bagi siswa RA Perwanida 2 Palembang adalah dengan diadakannya lomba yang menarik. Bermacam lomba yang seru dan menarik diadakan dan diikuti oleh para siswa. Kehadiran orang tua siswa semakin menambah semaraknya peringatan Kemerdekaan RI ke-70.
 
 
Para guru berdiskusi sebelum pelaksanaan lomba

Jenis lomba disesuaikan dengan tahap perkembangan kemampuan anak sesuai usianya. Para siswa dan guru antusias mengikuti kegiatan lomba yang dilaksanakan di lingkungan RA Perwanida 2 Palembang pada tanggal 14/08/2015 dan 15/08/2015.

EKSKUL TARI

Siswa Putri beremangat mengikuti Ekskul Tari
Kegiatan Ekstra kulikuler / Ekskul Tari dilaksanakan di lingkungan RA Perwanida 2 Palembang sehabis pulang sekolah, kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun  sekaligus  sebagai bekal dalam mempersiapkan pementasan akhir tahunan.

Jenis-jenis tari yang sesuai dengan karakter anak usia dini, tidak sebanyak materi tari untuk usia dewasa. Untuk memenuhi kebutuhan siswa akan materi seni tari tersebut, maka guru-guru RA Perwanida 2 Palembang dituntut untuk dapat menciptakan tari yang sesuai dengan karakter dan tingkat usia anak.

Materi pembelajaran seni tari pada anak usia dini di RA Perwanida 2 Palembang  pada awalnya diadopsi dari pencipta tari yang sudah ada dan merupakan hasil cipta guru-guru